Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Rabu, 26 Oktober 2016

Perkembangan Berpikir Anak Tingkat SD



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Penulisan
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna, satu-satunya makhluk yang dibekali akal fikiran oleh Allah SWT dan akal itulah yang membuat manusia mempunyai rasa ingin tahu terhadap suatu hal yang belum ia ketahui. Dan rasa ingin tahu inilah yang membuat manusia terdorong untuk mengenal, memahami, menjelaskan dan berusaha untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi yang akhirnya munculah apa yang disebut dengan ilmu pengetahuan. Maka dari itu disini kami akan menjelaskan tentang perkembangan pola pikir manusia dan apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan pola pikir manusia.
Tahap perkembangan anak di sekolah dasar menuju masa kedewasaannya dipengaruhi oleh aspek-aspek yang unik yang dimulai dari dalam diri anak tersebut, lingkungan yang ada di sekitar kehidupannya, dan juga dilingkungan sekolahnya. Hal tersebut dapat diartikan bahwa lingkungan  sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan anak disekolah dasar.

B.     Rumusan Masalah
1.    Bagaimana teori perkembangan berpikir menurut piaget?
2.    Bagaimana klasifikasi perkembangan berpikir anak tingkat SD?

C.    Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui tentang teori perkembangan berpikir menurut piaget
2.    Untuk mengetahui tentangperkembangan berpikir anak tingkat SD






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Mempelajari teori perkembangan berpikir menurut piaget
1.    Perkembangan Pola Pikir Anak
Cara berpikir anak berbeda dengan cara berpikir orang dewasa. Oleh karena itu anak memahami dunia dengan cara yang berbeda dan hidup dengan pandangan hidup yang berbeda pula. Itu pulalah alasan mengapa setiap orang yang melayani anak, perlu memahami secara mendalam perkembangan berpikir anak tersebut. Menurut Piaget, terdapat empat periode perkembangan berpikir anak, yaitu sebagai berikut:
a.    Perkembangan Berpikir Sensorimotorik (0 – 2tahun)
Piaget menyebut perkembangan berpikir sensorimotorik sebagai periode pertama, yang berlangsung dari lahir sampai dengan umur dua tahun. Dinamakan demikian karena anak memahami lingkungannya dengan melalui penginderaan (sensori) dan melalui gerakan-gerakan (motorik). Periode sensorimotorik dibagi menjadi enam fase, yaitu:
1.      Fase pertama umur 1 bulan
2.      Fase kedua umur 1-4 bulan
3.      Fase ketiga umur 4-8 bulan
4.      Fase keempat umur 8-12 bulan
5.      Fase kelima umur 12-18 bulan
6.      Fase keenam umur 18-24 bulan
b.    Perkembangan Berpikir Preoperasional (2- 6 tahun)
Penggunaan istilah operasi disini dimaksudkan sebagai gambaran bahwa anak telah mempergunakan aktivitas mental dalam berpikir. Misalnya anak telah dapat mengkombinasikan dan mentransformasikan berbagai informasi. Ciri khas perkembangan berpikir anak pada periode preoperasional adalah cara berpikir mereka yang egosentris. Tingkah laku anak yang sedang dalam berpikir egosentris dapat dilihat dari tingkah laku berikut ini, yaitu:
1.    Berpikir imaginatif
2.    Berbahasa egosentris
3.    Memiliki “aku” yang tinggi
4.    Menampakkan dorongan ingin tahu yang tinggi
5.    Perkembangan bahasa yang pesat
c.    PerkembanganBerpikirKonkret (7 – 12 tahun)
PeriodeiniterjadipadasaatanakdalamusiaSekolahDasar. Dikatakankonkretkarenaanakhanyamampuberpikirdenganlogikajikauntukmemecahkanpersoalan-persoalan yang sifatnyakonkretataunyatasaja, yaitudengancaramengamatiataumelakukansesuatu yang berkaitandenganpemecahanpersoalan-persoalantertentu.
d.   PerkembanganBerpikir Formal
Kemampuanberpikir formal ditandaidengankemampuan-kemampuanberikutini:
1.    Kemampuanberpikirabstrak, yaitukemampuanmenghubungkanberbagaikonseptandadisertaiperistiwaataubenda-bendakonkret.
2.    Kemampuanberpikirlogisdenganobjek-objek yang abstrak. Kemampuaninipentingdalamberpikirilmiah.
3.    Kemampuanuntukmengintropeksidirisendiri, sehinggakesadarandirisendirtercapai.
4.    Kemampuanuntukmenbayangkanperanan-peranan yang diperankansebagai orang dewasa.
5.    Kemampuanuntukmenyadaridanmemperhatikankepentinganmasyarakatlingkungannya da seseorangdalammasyarakattersebut.
2.    Kemampuan Berpikir Anak Tingkat Sekolah Dasar.
Ada berbagai kemampuan yang dimiliki anak dengan dicapainya kemampuan berpikir konkret, yang perlu diperhatikanoleh para pendidik di sekolahdasaryaitusebagaiberikut:
a.    Kemampuanberpikirdenganmenggunakansimbol-simbolsepertiangka, huruf, maupunsimbol-simboloperasidalammatematika.
b.    Kemampuanberpikirtetap (konservasi) diperolehsecaraberangsur-angsurdenganmasuknyaanakkeperiodeberpikirkonkret.
c.    Kemampuanmemahamibahwaobjekdapatdikelompokkanmenjadikriteriatertentu.
d.   Kemampuanmemahamikonsepidentitasdapatdikuasaikarenatelahdimilikinyakemampuanberpikirtetap.
e.    Anakpadaperiodekonkretakanmemahamikonsepkompensasiatausuatuperubahan yang bersifattimbalbalik.
3.    Faktor-faktorPerkembangBerpikirAnak Tingkat SekolahDasar.
a.    FaktorHeriditas
          Anaksemenjakdarikandungantelahmemilikisifat-sifat yang menentukandayakerjaintelektualnya. Secarapotensialanaktelahmembawakemungkinankemampuanberpikir normal, diatasataudibawah normal. Namunkeadaanpotensialtidakakanterealisasisecara optimal apabilalingkungankurangmemberikesempatandankurangmemberirangsangan yang sesuai.
b.    FaktorLingkungan
1.    Keluarga
          Keluargasangatmempengaruhiperkembanganberpikirdikarenakan di keluargalahseoranganakmendapatpendidikanuntukpertamakalinya.
2.    Sekolah
          Sekolahmerupakanwahanauntukmengembangkandayacipta, karsadankaryaanak. Dengansekolah, anakbisaberkembangsecaralebihmaksimal.
3.    Masyarakat
          Masyarakatmerupakantempatuntukmenerapkannilaidannorma yang telahdiperkenalkanpadaanak.
4.    Usaha UntukMengembangkanKemampuanBerpikir
a.    Berusahamemecahkansendirisetiapmasalah yang dihadapi
b.    Aktifmengikutikegiatan-kegiatanpositif di lingkungan
c.    Ikutberpartisipasiaktifdalamkegiatankemasyarakatan
d.   Bersikapmandiri, dewasa,dankreatif
e.    Mau membukahatiuntukmenghadapihal-hal yang baru
f.     Mau berusahamenjadipribadi yang lebihbaik
g.    Takmudahputusasa
h.    Bersikappositif

B.  Klasifikasi perkembangan berpikir anak tingkat SD
Tahapan perkembangan berpikir, kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu: 
1.    Konkrit 
Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan. 
2.    Integratif 
Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.
3.    Hierarkis 
Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi .
Perkembangan anak adalah individu yang sedang mengalami prosespertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatanperkembangan karena itulah maka usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaituusia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan fasekehidupan yang unik. Secara lebih rinci akan diuraikan karakteristik anak usia dini sebagai berikut:
a.       Usia 0 – 1 tahun
Pada masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan luar biasa, paling cepat disbanding usia selanjutnya. Berbagai kemampuan dan ketrampilan dasar dipelajari anak pada usia ini.Beberapa karakteristik anak usia bayi dapat dijelaskan antara lain :
1.    Mempelajari ketrampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk,berdiri dan berjalan.
2.    Mempelajari ketrampilan menggunakan panca indera, seperti melihat ataumengamati, meraba, mendengar, mencium dan mengecap dengan memasukkan setiapbenda ke mulutnya.
3.    Mempelajari komunikasi sosial. Bayi yang baru lahir telah siap melaksanakankontrak sosial dengan lingkungannya. Komunikasi responsif dari orang dewasa akanmendorong dan memperluas respon verbal dan non verbal bayi.Berbagai kemampuan dan keterampilan dasar tersebut merupakan modal penting bagi anakuntuk menjalani proses perkembangan selanjutnya.
b.         Usia 2 – 3 tahun
Anak pada usia ini memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan masa sebelumnya.Secara fisik anak masih mengalami pertumbuhan yang pesat. Beberapa karakteristik khususyang dilalui anak usia 2 – 3 tahun antara lain :
1.    Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitarnya. Ia memiliki kekuatan observasi yang tajam dan keinginan belajar yang luar biasa. Eksplorasi yang dilakukan oleh anak terhadap benda-benda apa saja yang ditemui merupakan proses belajar yang sangat efektif. Motivasi belajar anak pada usia tersebut menempati grafik tertinggi dibanding sepanjang usianya bila tidak ada hambatan dari lingkungan.
2.    Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Diawali dengan berceloteh, kemudian satu dua kata dan kalimat yang belum jelas maknanya. Anak terus belajar dan berkomunikasi, memahami pembicaraan orang lain dan belajar mengungkapkan isi hati dan pikiran.
3.    Anak mulai belajar mengembangkan emosi. Perkembangan emosi anak didasarkan pada bagaimana lingkungan memperlakukan dia. Sebab emosi bukan ditemukan oleh bawaan namun lebih banyak pada lingkungan.
Disamping Piaget dan Berk, Hardiono D. Pusponegoro mengungkapkan karakteristikdari perkembangan kognitif anak usia 1 sampai 2 tahun sebagai berikut :
a.    Anak Usia 1 Tahun
1.        Ingin tahunya besar (curious).
2.        Fokus pada sesuatu yang diinginkan.
3.        Menirukan suara binatang.
4.        Menyebutkan nama – nama orang yang dikenalnya.
5.        Menggabungkan dua kata menjadi satu kalimat sederhana.
6.        Menggunakan kata benda aku dan milikku.
7.        Dapat menyebutkan bagian-bagian gambar yang dikenal-nya.
8.        Menggunakan objek tertentu untuk menunjukan maksudnya.
9.        Mulai memasukkan orang (kedua) lain dalam bermain peran.
10.    Dapat memegang pensill dan mencorat-coret.
11.    Sangat aktif.
12.    Dikarenakan imajinasi yang terus berkembang, sulit membedakan mana yang asli dan yang khayalan.
b.    Anak Usia 2 Tahun
1.        Mengikuti perintah yang sederhana.
2.        Menggunakan 2 atau 3 kata kombinasi.
3.        Mengekspresikan perasaan dan harapannya.
4.        Menggunakan benda untuk menunjukan benda lainnya.
5.        Jangka waktu konsentrasi masih terbatas.
6.        Dapat mengingat sajak pendek.
7.        Mampu menyanyikan lagu yang sederhana.
8.        Mulai memikirkan berbuat sesuatu sebelum bertindak.
9.        Mempunyai masalah dalam menentukan pilihan, tetapi berani membuat pilihan.
c.    Usia 4-6 tahun
Anak usia 4 – 6 tahun memiliki karakteristik antara lain :
1.        Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagaikegiatan. Hal ini bermanfaat untuk mengembangkan otot-otot kecil maupun besar.
2.        Perkembangan bahasa juga semakin baik. Anak sudah mampu memahamipembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya dalam batas-batastertentu.
3.        Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukkan dengan rasaingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar. Hl itu terlihat dariseringnya anak menanyakan segala sesuatu yang dilihat.
4.        Bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan permainan sosial.Walaupun aktifitas bermain dilakukan anak secara bersama.
d.   Usia 7-8 tahun
Karakteristik perkembangan anak usia 7 – 8 tahun antara lain :
1.        Perkembangan kognitif anak masih berada pada masa yang cepat. Dari segikemampuan, secara kognitif anak sudah mampu berpikir bagian per bagian. Artinyaanak sudah mampu berpikir analisis dan sintesis, deduktif dan induktif.
2.        Perkembangan sosial anak mulai ingin melepaskan diri dari otoritasorangtuanya. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan anak untuk selalu bermaindi luar rumah bergaul dengan teman sebaya.
3.        Anak mulai menyukai permainan sosial. Bentuk permainan yang melibatkanbanyak orang dengan saling berinteraksi.Perkembangan emosi anak sudah mulai berbentuk dan tampak sebagai bagiandari kepribadian anak. Walaupun pada usia ini masih pada taraf pembentukan, namunpengalaman anak sebenarnya telah menampakkan hasil.
Berikut ini pola perkembangan pada anak usia dini :
4.    Perkembangan Fisik/motorik
Perkembangan fisik mengikuti hukum perkembangan yang disebut “cephalocaudal” dan“proximodistal”. Hukum cephalocaudal menyatakan bahwa perkembangan dimulai darikepala kemudian menyebar ke seluruh tubuh sampai ke kaki. Sedangkan hokum proximodistal menyatakan bahwa perkembangan bergerak dari pusat sumbu ke ujung-ujungnya atau dari bagian yang dekat sumbu pusat tubuh ke bagian yang lebih jauh.Gerakan anak usia dini lebih terkendali dan terorganisasi dengan pola-pola sepertimenegakkan tubuh dalam posisi berdiri, tangan dapat terjuntai dengan santai, serta mampumelangkah dengan menggerakkan tungkai dan kaki.
5.    Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah kapasitas intelektual yang dimiliki oleh seorang anak danbagaimana kapasitas tersebut berkembang sampai mereka dewasa kelak.Para ahli psikologi sepakat bahwa perkembangan kognitif seorang anak paling tidakdipengaruhi oleh 3 faktor.
a.    Faktor hereditas
b.    Faktor kematangan individu
c.    Faktor belajar.
Piaget menambahkan satu faktor lagi disamping ketiga faktor tersebut yaitu faktor social transmission. Social transmission adalah sebuah proses dimana anak akanbelajar melaluiproses interaksi dengan orang lain.Menurut Piaget, setiap anak dilahirkan dengan kemampuan untuk mengorganisasikan skema. Skema pada dasarnya adalah kepingan-kepingan informasi yang dimiliki oleh anak. Dalam menyusun skema ini, seorang anak akan melakukan proses asimilasi danakomodasi. Piaget juga membagi perkembangan kognitif anak kedalam 4 tahap. Tahapan dalam perkembangan kognitif anak berikut karakteristiknya disajikan dalam table berikut ini;
a.         Sensorimotor (0-2 tahun)
Menggunakan gerak reflex, Informasi bersandarkan pada panca indra
b.        Pra-operasional (2-7 tahun)
Mulai menggunakan bahasa, Berfikir secara operasioanal, Egosentris, Belum memahami hukum konservasi
c.         Konkret Operasional (7-11 tahun)
Mengerti hukum konservasi, Mengerti konsep reversibility
d.        Formal Operasional (11 ke atas)
Memiliki kemampuan berfikir abstrak, Memahami cara berfikir ilmiah, Mulai berfikir tentang identitas diri, Mulai tertarik dengan isu-isu social
6.    Perkembangan Bahasa
Melalui bahasa individu belajar untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Bahasa jugamembantu anak untuk mengungkapkan perasaan,pikiran, dan keinginannya kepada oranglain. Bahasa tidak lain merupakan sintesis dari kemampuan berfikir yang kompleks danabstrak.Perkembangan bahasa meliputi dua-duanya, komunikasi lisan dan tertulis. Kemampuan-kemampuan verbal berkembang amat dini, dan menjelang usia 3 tahun, peserta didik sudah menjadi pengoceh yang terampil.
Pada akhir masa anak usia dini, mereka dapatmenggunakan dan memahami sejumlah besar kalimat, dapat terlibat dalam pembicaraan yangberkelanjutan, dan mengetahui tentang bahasa tulisan. Meskipun terdapatperbedaan individual dalam kecepatan peserta didik memperoleh kemampuan berbahasa,urutan perolehan itu serupa untuk seluruh peserta didik.Para ahli linguistik sepakat ada 4 komponen yang membangun bahasa.
a.         Fonologi, mengacu kepada struktur bahasa yang mengatur bunyi huruf pada sebuah bahasa.
b.        Semantik, merupakanstruktur bahasa yang mengatur kosa kata atau perbendaharaan kata dari suatu bahasa.
c.         Grammar, merupakan struktur bahasa yangmenjelaskan tentang tata bahasa dan bagai-mana menggunakannya dalam konteks kalimat.
d.        Pragmatis, merupakan komponen bahasa yangmengatur bagaimana menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain.Kemampuan seorang anak untuk mengekspresikan keinginan,perasaan, dan pikirannya lewatbahasa pada dasarnya menunjukkan kemampuan anak untuk menggunakan komponensemantik.
7.    Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan psikomotorik anak merupakan perkembangan yang paling seringdiidentifikasi oleh orangtua. Meskipun demikian, kebanyakan orang tua memahamiperkembangan psikomotorik hanya terbatas kepada kemampuan motorik kasar semata.Padahal kemampuan psikomotorik anak tidak hanya ditentukan oleh kemampuan motorikkasar saja, tetapi juga kemampuan motorik halus anak. Kemampuan motorik kasar biasanyaditentukan oleh gerak otot dan fisik. Sementara kemampuan motorik halus lebih merupakangerak koordinasi yang dilakukan oleh seorang anak
Perkembangan emosi anak behubungan dengan seluruh aspek perkembangan anak. Padatahap ini emosi anak usia pra sekolah lebih rinci. Anak cenderung mengekspresikan emosidengan bebas dan terbuka.Beberapa jenis emosi yang berkembang pada anak usia dini:
a.         Takut, yaitu perasaan terancam oleh suatu objek yang di anggapmembahayakan
b.        Cemas, perasaan takut yang bersifat khayalan tanpa ada objek.
c.         Marah, yaitu perasaan tidak senang baik terhadap orang lain, diri sendiri,maupun objek tertentu.
d.        Cemburu, yaitu perasaan tidak senang terhadap orang lain yang dipandangtelah merebut kasih sayang orang yang disayanginya.
e.         Kegembiraan, kesenangan, kenikmatan, yaitu perasaan yang positif, nyamankarena terpengaruhi keinginannya.
f.         Kasih sayang, yaitu perasaan senang memberikan perhatian dan perlindungankepada orang lain.
g.        Phobia, yaitu rasa takut terhadap objek yang tidak perlu ditakutunya.
h.        Ingin tahu, yaitu perasaan ingin mengenal tentang objek yang adadisekitarnya.
8.    Perkembangan sosial
Perkembangan sosial adalah perkembangan perilaku anak dalam menyesuaikan diri denganaturan masyarakat dimana anak itu berada. Perkembangan sosial anak merupakan hasilbelajar, bukan hanya hasil dari kematangan. Perkembangan sosial anak diperoleh anakmelalui kematangan dan kesempatan belajar dari berbagai respon terhadap dirinya
















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkanpenjabaran yang telahdijelaskan di atas, dapatdisimpulkanbahwaadabeberapatahapan yang mempengaruhiperkembanganpolapikiranaktingkatsekolahdasaryaituPerkembanganBerpikirSensorimotorik (0 – 2 tahun), PerkembanganBerpikirPraoperasional (2- 6 tahun), PerkembanganBerpikirKonkret (7 – 12 tahun), danPerkembanganBerpikir Formal. Perkembanganberpikirjugadapatdipengaruhiolehfaktorheriditasatauketurunandanjugafaktorlingkungansepertisekolah, keluargadanmasyarakat. Setiapanakmemilikitingkatperkembanganpikir yang berbeda-bedatergantungduafaktortersebut.
OlehkarenaitumanusiaberbedadenganmakhlukTuhanlainnya, karenamanusiasatu-satunyamakhluk yang diberikanakalpikiranoleh Allah SWT, dengan kata lain polapikirmanusiaakanterusberkembangsetiapzaman.

B.     Saran
Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan, metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang adalah diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.






DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2009. Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Fatimah, E. 2010. Pikologi Perkembangan (perkembangan peserta didik). Bandung: CV Pustaka Setia.

Papalia, Dian.,dkk. 200. Human Development (Psikologi Perkembangan) Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana.

LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan) dan ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia). 2003. Jurnal Ilmu Pendidikan  Jilid 10 nomor 3. Madiun: IKIP: PGRI

Holil, A. 2008. Teori Perkembangan Kognitif Piaget.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Website templateswww.seodesign.usFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver