BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Penulisan
Masa kanak-kanak berlangsung dari usia 6 tahun
sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan akhir
masa kanak-kanak ditandai oleh kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian
pribadi dan penyesuaian sosial.
Permulaan akhir masa kanak-kanak
ditandai dengan masuknya anak kelas 1, hal ini wajib untuk anak berusia 6
tahun. Bagi sebagian besar anak, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola
kehidupan anak, juga bagi anak yang telah pernah mengalami situasi persekolahan
selama setahun.
Sementara menyesuaikan diri dengan
tuntunan dan harapan baru dari kelas 1, kebanyakan anak berada dalam keadaan
tidak seimbang anak mengalami ganggu eomosional sehingga sulit untuk hidup
bersama dan berkerjasama, masuk kelas 1 merupakan peristiwa penting bagi
kehidupan setiap anak sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap nilai
dan prilaku.
tiba akhir masa kanak-kanak dapat
secara cepat diketahui, tetapi orang tidak dapat mengetahui secara tepat kapan
periode ini berakhir karena kematangan seksual yaitu kreteria yang digunakan
untuk memisahkan masa kanak-kanak dengan masa remaja timbulnya tidak selalu
pada usia yang sama.
Ini disebabkan perbedaan dalam
kematangan seksual anak laki-laki dan anak perempuan. Dengan demikian ada anak
yang mengalami masa anak-anak yang lebih lama dan ada pula yang lebih singkat.
Bagi rata-rata anak perempuan masa akhir kanak – kanak berlangsung antara enam
sampai tiga belas tahun, suatu rentang tujuh tahun. Bagi anak laki – laki
berlangsung antara enam sampai enam belas tahun, rentang delapan tahun.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
mengklasifikasikan tugas perkembangan akhir masa kanak – kanak
2. Bagaimana
mengklasifikasikan tugas – tugas perkembangan pada masa remaja
3. Bagaimana
mengklasifikasikan tugas – tugas perkembangan pada masa dewasa muda
4. Bagaimana
mengklasifikasikan tugas – tugas perkembangan pada masa dewasa
C.
Tujuan
Penulisan
1. Mengatahui
tugas perkembangan akhir masa kanak – kanak
2. Mengatahui
mengklasifikasikan tugas – tugas perkembangan pada masa remaja
3. Mengatahui
mengklasifikasikan tugas – tugas perkembangan pada masa dewasa muda
4. Mengatahui
mengklasifikasikan tugas – tugas perkembangan pada masa dewasa
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Mengklasifikasikan
Tugas Perkembangan Akhir Masa Kanak – Kanak
Menurut Havighurst (dalam
Hurlock, 1980) tugas perkembangan masa kanak-kanak akhir dan anak sekolah (
umur 6 -12 tahun) yaitu:
1. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk
melakukan permainan
Pada periode ini pertumbuhan otot dan tulang
berlangsung secara cepat, anak belajar menggunakan otot-ototnya untuk
mempelajari berbagai keterampilan. oleh karena itu, kebutuhan untuk
beraktivitas dan bermain sangatlah tinggi. Anak laki-laki aktivitasnya lebih
tinggi jika dibandingkan dengan anak wanita. Baik laki-laki dan wanita senang
bermain dalam kelompok. Makin tinggi kelas anak (usia) makin jelas ciri kahs
permainan mereka. Implikasinya terhadap sekolah adalah: bahwa sekolah
berkewajiban untuk membantu anak mencapai tugas perkembangan ini secara
optimal. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pendidik untuk
mengoptimalkan pencapaian tugas.
a.
Merencanakan
dengan serius pemberian kesempatan-kesempatan kepada anak untuk melakukan
aktivitas-aktivitas fisik atau bermain.
b.
Dalam belajar
membatasi gerakan-gerakan anak secara ketat tidaklah pantas dibandingkan
tuntutan tugas perkembangan mereka.
c.
Usaha yang
dan seirus dalam menanggulangi gangguan perkembangan fisik anak sangat
diharapkan dari sekolah anak-anak yang sakit harus diobati aats prakarsa
sekolah.
2. Belajar membentuk sikap positif, yang sehat
terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis (dapat
merawat kebersihan dan kesehatan diri)
Anak hendaknya mampu
mengembangkan kebiasaan untuk hidup sehat dan melakukan berbagai kebiasaan
untuk memelihara keselamatan, kesehatan, dan kebersihan diri
3. Belajar bergaul dengan teman sebayanya
Anak hendaknya telah mampu
membina keakraban dengan orang lain diluar lingkungan keluarga
4. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis
kelaminnya
Pada usia 9 dan 10 tahun anak
mulai menyadari peranan sesuai dengan jenis kelaminnya. Anak wanita menampilkan
tingkah lakunya sesuai dengan yang diharapkan masyarakat sebagai wanita,
demikian juga halnya anak pria.
5. Belajar ketrampilan dasar dalam membaca, menulis
dan berhitung
Karena perkembangan
intelektual dan biologis sudah matang untuk bersekolah, maka anak telah mampu
belajar di sekolah, anak dapat belajar membaca, menulis, dan berhitung karena
kemampuan berfikirnya yang memungkunkan memahami konsep-konsep dan
simbol-simbol.
6. Belajar mengembangkan konsep (agama, ilmu
pengetahuan, adat istiadat) sehari-hari.
Pada periode ini anak
hendaknya mempunyai berbagai konsep yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari. Inti dari tugas perkembangan saat ini adalah mengenal
konsep-konsep untuk memudahkannya dalam memahami tentang pekerjaan sehari-hari,
kemasyarakatan, kewarganegaraan, dan
masalah yang menyangkut sosial.
7. Belajar mengembangkan kata hati (pemahaman
tentang benar - salah, baik - buruk)
Pada periode sekolah dasar
anak hendaknya dapat mengontrol tingkah laku sesuai dengan nilai dan moral yang
berlaku, kecintaan terhadap nilai dan moral hendaknya dikembangkan dengan
sebaik-baiknya.
8. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat
pribadi (bersikap mandiri)
Tugas perkembangan pada masa
ini adalah untuk membentuk pribadi yang otonom, tanpa tergantung pada orang
lain dalam mengambil keputusan yang meyangkut dirinya, maupun peristiwa lain
dalam kehidupannya.
9. Belajar mengembangkan sikap positif
kehidupan sosial.
Anak mampu belajar untuk
menyadari keanggotaannya sebagi masyarakat sekolah, anak harus belajr mematuhi
aturan-aturan sekolah dan mampu menyeimbangkan antara keinginannya untuk
melakukan kebebasan dengan kepatuhan terhadap kekuasaan orang tua, guru, maupun
orang dewasa lainnya.
10. Mengenal dan mengamalkan ajaran agama sehari-hari
B.
Mengklasifikasikan
Tugas – Tugas Perkembangan Pada Masa Remaja
Havigrust
(dalam Muhammad Ali, 2008: 171) mendefinisikan tugas perkembangan adalah tugas
yang muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan
individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa
keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal
akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas
berikutnya.
Tugas perkembangan masa remaja difokuskan
pada upaya meningkatkan sikap dan perilaku kekanak - kanakan serta berusaha
untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa. Adapun
tugas-tugas perkembangan remaja menurut Hurlock (dalam Muhammad Ali, 2008 : 10)
adalah :
1.
Mampu menerima keadaan fisiknya
2.
Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa
3.
Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang
berlainan jenis
4.
Mencapai kemandirian emosional
5.
Mencapai kemandirian ekonomi
6.
Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang
sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat
7.
Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang
dewasa dan orang tua
8.
Mengembangkan perilaku tanggung jawab social yang
diperlukan untuk memasuki dunia dewasa
9.
Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan
10.
Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab
kehidupan keluarga.
C.
Mengklasifikasikan
Tugasa – Tugas Perkembangan Pada Masa Dewasa Muda
Dewasa muda adalah masa peralihan dari masa remaja.
Masa remaja yang ditandai dengan pencarian identitas diri, pada masa dewasa
awal, identitas diri ini didapat sedikit-demi sedikit sesuai dengan umur
kronologis dan mental ege-nya.
Berbagai masalah juga muncul dengan bertambahnya umur
pada masa dewasa awal. Dewasa awal adalah masa peralihan dari ketergantungan
kemasa mandiri, baik dari segi ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri, dan
pandangan tentang masa depan sudah lebih realistis.
Erickson (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001)
mengatakan bahwa seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam
tahap hubungan hangat, dekat dan komunikatif dengan atau tidak melibatkan
kontak seksual. Bila gagal dalam bentuk keintiman maka ia akan mengalami apa yang
disebut isolasi (merasa tersisihkan dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri
karena berbeda dengan orang lain).
Hurlock (1990) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai
pada umur 18 tahun samapi kira-kira umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan
fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.
Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda (young
) ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. Menurut seorang ahli psikologi
perkembangan, Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik
transisi secara fisik (physically trantition) transisi secara
intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social
role trantition).
Perkembangan sosial masa dewasa muda adalah puncak
dari perkembangan sosial masa dewasa. Masa dewasa awal adalah masa beralihnya
padangan egosentris menjadi sikap yang empati. Pada masa ini, penentuan relasi
sangat memegang peranan penting. Menurut Havighurst (dalam Monks, Knoers &
Haditono, 2001) tugas perkembangan dewasa muda adalah menikah atau membangun
suatu keluarga, mengelola rumah tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul
tangung jawab sebagai warga negara, membuat hubungan dengan suatu kelompok
sosial tertentu, dan melakukan suatu pekerjaan.
Dewasa muda merupakan masa permulaan dimana seseorang
mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya. Hurlock (1993)
dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik dewasa awal dan pada
salah satu intinya dikatakan bahwa dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian
diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya.
Dari segi fisik, masa dewasa muda adalah masa dari
puncak perkembangan fisik. Perkembangan fisik sesudah masa ini akan mengalami
degradasi sedikit-demi sedikit, mengikuti umur seseorang menjadi lebih tua.
Segi emosional, pada masa dewasa awal adalah masa dimana motivasi untuk meraih
sesuatu sangat besar yang didukung oleh kekuatan fisik yang prima. Sehingga,
ada steriotipe yang mengatakan bahwa masa remaja dan masa dewasa awal adalah
masa dimana lebih mengutamakan kekuatan fisik daripada kekuatan rasio dalam
menyelesaikan suatu masalah.
A. Ciri Perkembangan Dewasa Muda
Dewasa muda
merupakan suatu masa penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan yang baru, dan
harapan-harapan sosial yang baru. Masa dewasa awal adalah kelanjutan dari masa
remaja. Sebagai kelanjutan masa remaja, sehingga ciri-ciri masa remaja tidak
jauh berbeda dengan perkembangan remaja. Ciri-ciri perkembangan dewasa muda
adalah:
- Usia reproduktif (Reproductive Age). Masa dewasa adalah masa usia reproduktif. Masa ini ditandai dengan membentuk rumah tangga.Tetapi masa ini bisa ditunda dengan beberapa alasan. Ada beberapa orang dewasa belum membentuk keluarga sampai mereka menyelesaikan dan memulai karir mereka dalam suatu lapangan tertentu.
- Usia memantapkan letak kedudukan (Setting down age). Dengan pemantapan kedudukan (settle down), seseorang berkembangan pola hidupnya secara individual, yang mana dapat menjadi ciri khas seseorang sampai akhir hayat. Situasi yang lain membutuhkan perubahan-perubahan dalam pola hidup tersebut, dalam masa setengah baya atau masa tua, yang dapat menimbulkan kesukaran dan gangguan-gangguan emosi bagi orang-orang yang bersangkutan. Ini adalah masa dimana seseorang mengatur hidup dan bertanggungjawab dengan kehidupannya. Pria mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai karirnya, sedangkan wanita muda diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.
- Usia Banyak Masalah (Problem age). Masa ini adalah masa yang penuh dengan masalah. Jika seseorang tidak siap memasuki tahap ini, dia akan kesulitan dalam menyelesaikan tahap perkembangannya. Persoalan yang dihadapi seperti persoalan pekerjaan/jabatan, persoalan teman hidup maupun persoalan keuangan, semuanya memerlukan penyesuaian di dalamnya.
- Usia tegang dalam hal emosi (emostional tension). Banyak orang dewasa muda mengalami kegagalan emosi yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang dialaminya seperti persoalan jabatan, perkawinan, keuangan dan sebagainya. Ketegangan emosional seringkali dinampakkan dalam ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul ini pada umumnya bergantung pada ketercapainya penyesuaian terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi pada suatu saat tertentu, atau sejauh mana sukses atau kegagalan yang dialami dalam pergumulan persoalan.
- Masa keterasingan sosial. Dengan berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa, yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga, hubungan dengan teman-teman kelompok sebaya semakin menjadi renggang, dan berbarengan dengan itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok diluar rumah akan terus berkurang. Sebai akibatnya, untuk pertama kali sejak bayi semua orang muda, bahkan yang populerpun, akan mengalami keterpencilan sosial atau apa yang disebut krisis ketersingan (Erikson:34).
- Masa komitmen. Mengenai komitmen, Bardwick (dalam Hurlock:250) mengatakan: “Nampak tidak mungkin orang mengadakan komitmen untuk selama-lamanya. Hal ini akan menjadi suatu tanggungajwab yang trrlalu berat untuk dipikul. Namun banyak komitmen yang mempunyai sifat demikian: Jika anda menjadi orangtua menjadi orang tua untuk selamanya; jika anda menjadi dokter gigi, dapat dipastikan bahwa pekerjaan anda akan terkait dengan mulut orang untuk selamanya; jika anda mencapai gelar doctor, karena ada prestasi baik disekolah sewaktu anda masih muda, besar kemungkinan anda sampai akhir hidup anda akan berkarier sebagai guru besar”.
- Masa Ketergantungan. Masa dewasa awal ini adalah masa dimana ketergantungan pada masa dewasa biasanya berlanjut. Ketergantungan ini mungkin pada orangtua, lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa sebagian atau sepenuh atau pada pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai pendidikan mereka.
- Masa perubahan nilai. Beberapa alasan terjadinya perubahan nilai pada orang dewasa adalah karena ingin diterima pada kelompok orang dewasa, kelompok-kelompok sosial dan ekonomi orang dewasa.
- Masa Kreatif. Bentuk kreativitas yang akan terlihat sesudah orang dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan kreativitasnya ini melalui hobi, ada yang menyalurkannya melalui pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreativitas.
B. Tugas-Tugas Perkembangan Dewasa Muda
Optimalisasi perkembangan dewasa awal mengacu pada tugas-tugas perkembangan
dewasa awal menurut R.J. Havighurst (1953), telah mengemukakan rumusan
tugas-tugas perkembangan dalam masa dewasa awal sebagai berikut:
- Memilih teman bergaul (sebagai calon suami atau istri). Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya. Dia mencari pasangan untuk bisa menyalurkan kebutuhan biologis. Mereka akan berupaya mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan dalam perkawinan ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya. Mereka akan menentukan kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa tertentu, sebagai prasyarat pasangan hidupnya. Setiap orang mempunyai kriteria yang berbeda-beda.
- Belajar hidup bersama dengan suami istri. Dari pernikahannya, dia akan saling menerima dan memahami pasangan masing-masing, saling menerima kekurangan dan saling bantu membantu membangun rumah tangga. Terkadang terdapat batu saandungan yang tidak bisa dilewati, sehingga berakibat pada perceraian. Ini lebih banyak diakibatkan oleh ketidak siapan atau ketidak dewasaan dalam menanggapi masalah yang dihadapi bersama.
- Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga. Masa dewasa yang memiliki rentang waktu sekitar 20 tahun (20 – 40) dianggap sebagai rentang yang cukup panjang. Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda yang berusia di atas 25 tahun, umumnya telah menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat SLTA (SMU-Sekolah Menengah Umum), akademi atau universitas. Selain itu, sebagian besar dari mereka yang telah menyelesaikan pendidikan, umumnya telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi. Dari sini, mereka mempersiapkan dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua. Sikap yang mandiri ini merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Belajar mengasuh anak-anak.
- Mengelolah rumah tangga. Setelah menjadi pernikahan, dia akan berusaha mengelolah rumah tangganya. Dia akan berusaha membentuk, membina, dan mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-masing. Mereka juga harus dapat melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membina anak-anak dalam keluarga. Selain itu, tetap menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua ataupun saudara-saudaranya yang lain.
- Mulai bekerja dalam suatu jabatan. Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan keahliannya. Mereka berupaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Bila mereka merasa cocok dengan kriteria tersebut, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan dan tempat kerja. Sebalik-nya, bila tidak atau belurn cocok antara minat/ bakat dengan jenis pekerjaan, mereka akan berhenti dan mencari jenis pekerjaan yang sesuai dengan selera. Tetapi kadang-kadang ditemukan, meskipun tidak cocok dengan latar belakang ilrnu, pekerjaan tersebut memberi hasil keuangan yang layak {baik), mereka akan bertahan dengan pekerjaan itu. Sebab dengan penghasilan yang layak (memadai), mereka akan dapat membangun kehidupan ekonomi rumah tangga yang mantap dan mapan. Masa dewasa muda adalah masa untuk mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang menyala-nyala dan penuh idealisme, mereka bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya (atau kelompok yang lebih tua) untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan mencapai prestasi kerja yang terbaik, mereka akan mampu memberi kehidupan yang makmur-sejahtera bagi keluarganya.
- Mulai bertangungjawab sebagai warga Negara secara layak. Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang, damai, dan bahagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang ber-laku. Hal ini diwujudkan dengan cara-cara, seperti (1) mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran, surat paspor/visa bagi yang akan pergi ke luar negeri), (2) mem-bayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air. pajak kendaraan bermotor, pajak penghasilan), (3) menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak tercela di mata masyarakat, dan (4) mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memperbaiki jalan, dan sebagainya). Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan tuntutan yang harus dipenuhi seseorang, sesuai dengan norma sosial-budaya yang berlaku di masyarakat. Bagi orang tertentu, yang menjalani ajaran agama (rnisalnya hidup sendiri/selibat), mungkin tidak mengikuti tugas perkembangan bagian ini, yaitu mencari pasangan hidup dan membina kehidupan rumah tangga. Baik disadari atau tidak, setiap orang dewasa muda akan melakukan tugas perkembangan tersebut dengan baik.
- Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya. Masa dewasa awal ditandai juga dengan membntuk kelompok-kelompok yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya. Salah satu contohnya adalah membentuk ikatan sesuai dengan profesi dan keahlian.
C. Masalah Perkembangan pada Dewasa Awal
Dengan bertambahnya usia, semakin bertambahpula masalah-masalah yang
menghampiri. Dewasa awal adalah masa transisi, dari remaja yang huru-hara,
kemasa yang menuntut tanggung jawab. Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang
dewasa awal mengalami masalah - masalah dalam perkembangannya. Masalah-masalah
itu antara lain:
- Penentuan identitas diri ideal vs kekaburan identitas. Dewasa muda merupakan kelanjutan dari masa remaja. Penemuan identitas diri adalah hal yang harus pada masa ini. Jika masa ini bermasalah, kemungkinan individu akan mengalami kekaburan identitas.
- Kemandirian vs tidak mandiri
- Sukses meniti jenjang pendidikan dan karir vs gagal menempuh jenjang pendidikan dan karir.
- Menikah vs tidak menikah (lambat menikah)
- Hubungan sosial yang sehat vs menarik diri
D.
Mengklasifikasikan
Tugas – Tugas Perkembangan Pada Masa Dewasa
Pengertian kedewasaan sebagai suatu fase dalam
perkembangan jika dipandang dari beberapa segi sebenarnya kurang tepat. Dewasa
dalam bahasa Belanda adalah “volwassen”, kata “Vol” itu sendiri berarti penuh
sedangkan kata “Wassen” bermakna tumbuh, sehingga kata “Volwassen” berarti
sudah tumbuh dengan penuh atau selesai tumbuh.
Hanya jika pengertian kedewasaan kurang jelas dalam
arti psikologi perkembangan, maka kedewasaan juga dianggap sebagai sudah
mencapai perkembangan yang penuh, sudha selesai berkembangannya. Psikologi
perkembangan dulu juga tidak lepas dari ketidakjelasan ini. Psikologi
perkembangan dulu dipandang sebagai psikologi psikologi anak dan remaja; baru
kemudian dipandang sebagai ilmu yang melukiskan dan menerangkan gejala dan
perubahan psikis sepanjang kehidupan.
Pengertian kedewasaan kurang menunjukkan bahwa
perkembangan itu merupakan proses yang terus menerus. Hal ini lalu
mengakibatkan timbulnya pendekatan normo-psikologis. Dengan begitu kedewasaan
merupakan suatu norma yang harus dicapai dalam perkembangan. Perkembangan lalu
dianggap menyimpang bila tidak memperlihatkan sikap menerima kehidupan tadi.
Kedewasaan disini merupakan suatu norma bagi kesehatan psikis.
Kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari
tingkah laku yang tidak dipelajari. Semakin bertambahnya fungsionalisasi
bagian-bagian tubuh seseorang, maka seseorang tersebut juga akan mengalami
proses pendewasaan diri. (Desmita. 2009. 4)
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
perkembangan
adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari
kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa
keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal
akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas
Dewasa muda adalah masa peralihan dari masa remaja.
Masa remaja yang ditandai dengan pencarian identitas diri, pada masa dewasa
awal, identitas diri ini didapat sedikit-demi sedikit sesuai dengan umur
kronologis dan mental ege-nya.
Hanya jika pengertian kedewasaan kurang jelas dalam
arti psikologi perkembangan, maka kedewasaan juga dianggap sebagai sudah
mencapai perkembangan yang penuh, sudha selesai berkembangannya. Psikologi
perkembangan dulu juga tidak lepas dari ketidakjelasan ini. Psikologi
perkembangan dulu dipandang sebagai psikologi psikologi anak dan remaja; baru
kemudian dipandang sebagai ilmu yang melukiskan dan menerangkan gejala dan
perubahan psikis sepanjang kehidupan.
B.
Saran
Penulis menyadari jika
makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan, metodologi penulisan dan
pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang adalah diantara
kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik membangun sangat kami
butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, J.P. (2002). Kamus
Lengkap Psikologi. Cet.ke-8. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Hurlock,
Elizabeth (1980). A Life Span Approach. 5th ed. McGraw-Hill,
Inc.
Papalia,
D.E; S.W.Old; RD Feldman (2008). Human Development. 9th ed.
McGraw-Hill Co.