Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Kamis, 13 Oktober 2016

Mengekplorasi Motivasi Untuk Meraih Sesuatu



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Penulisan
motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri peserta didik tanpa ada paksaan dari dorongan orang lain. Kedua motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar peserta didik. Hal ini bisa timbul karena ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain (pendidik) sehingga dengan keadaan tersebut peserta didik mau melakukan sesuatu atau belajar. Pendapat tersebut menegaskan bahwa dalam pembelajaran motivasi ektrinsik sangat dibutuhkan oleh peserta didik, seperti hadiah (reward), kompetensi sehat antarpeserta didik, pemberian nasehat, dan pemberian hukuman (funishment).
Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik berfungsi sebagai alat pendorong terjadinya prilaku belajar peserta didik, alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, dan alat untuk membangun sistem pembelajaran yang bermakna.
B.     Rumusan Masalah
1.    Bagaimana mengeksplorasi motivasi
2.    Bagaimana Motivasi untuk meraih sesuatu
3.    Bagaimana Motivasi, hubungan, dan konteks sosiokultural
4.    Bagaimana Murid berprestasi rendah dan sulit didekati

C.     Tujuan Penulisan
1.    Bagaimana mengeksplorasi motivasi
2.    Bagaimana Motivasi untuk meraih sesuatu
3.    Bagaimana Motivasi, hubungan, dan konteks sosiokultural
4.    Bagaimana Murid berprestasi rendah dan sulit didekati

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Mengeksplorasi motivasi
Menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sorby Sutikno (2010)  bahwa motivasi dapat dibagi dua. Pertama motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri peserta didik tanpa ada paksaan dari dorongan orang lain. Kedua motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar peserta didik. Hal ini bisa timbul karena ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain (pendidik) sehingga dengan keadaan tersebut peserta didik mau melakukan sesuatu atau belajar. Pendapat tersebut menegaskan bahwa dalam pembelajaran motivasi ektrinsik sangat dibutuhkan oleh peserta didik, seperti hadiah (reward), kompetensi sehat antarpeserta didik, pemberian nasehat, dan pemberian hukuman (funishment).
Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik berfungsi sebagai alat pendorong terjadinya prilaku belajar peserta didik, alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, dan alat untuk membangun sistem pembelajaran yang bermakna. Oemar Hamalik (2002) secara umum menyebutkan tiga fungsi motivasi, yaitu:
1.    Mendorong manusia untuk berbuat (sebagai penggerak) yang merupakan langkah penggerak dari setiap kegiatan.
2.    Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai sehingga dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. Menyeleksi perbuatan, yakni menetukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Guru dapat mendorong siswa menjadi pembelajar mandiri yang bermotivasi tinggi melalui hal  berikut :
1.    Menciptakan iklim belajar yang terbuka dan positif dengan menitikberatkan pada kebutuhan siswa saat ini, yaitu memenuhi apa yang menjadi motif awal ketertarikan mereka pada materi pelajaran.
2.    Membuat siswa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Siswa belajar dengan melaksanakan tindakan (doing), membuat (making), menulis (writing), merancang (designing), menciptakan (creating), dan memecahkan persoalan (solving). Kepasifan akan mengurangi motivasi dan keingintahuan siswa.
3.    Mengajak siswa untuk menganalisis apa yang membuat kelas menjadi lebih atau kurang termotivasi. Hasil penelitian menyimpulkan setidaknya ada delapan karakteristik yang menjadi kontribusi utama pada motivasi siswa, yaitu :
a.    antusiasme guru
b.    relevansi materi pelajaran
c.    pengaturan pengajaran
d.   kesesuaian tingkat kesulitan materi
e.    keterlibatan aktif siswa
f.     keberagaman
g.    hubungan antara guru dan siswa
h.    penggunaan contoh yang sesuai, kongkrit dan mudah dipahami
4.    Merancang tindakan pengajaran yang dapat memotivasi siswa
a.    Menargetkan harapan yang tinggi tetapi realistik pada siswa
b.    Membantu siswa merumuskan tujuan mereka
c.    Memberitahukan siswa apa yang perlu mereka lakukan agar lulus mata pelajaran yang ada ajar dengan sukses
d.   Membantu siswa menemukan manfaat dan pentingnya materi yang sedang dipelajari
e.    Memperkuat motivasi diri siswa
f.     Menghindari suasana kompetesi yang berlebihan antar siswa. Lebih baik mengarahkan siswa ke kompetisi kerja tim
g.    Menunjukkan antusiasme Anda sebagai guru pada materi pelajaran
5.    Merumuskan RPP yang dapat memotivasi siswa
a.    Bertolak dari poin kekuatan dan ketertarikan siswa
b.    Jika memungkinkan, memberikan pilihan pada siswa untuk menentukan bagian materi yang akan dibahas lebih mendalam
c.    Meningkatkan level kesulitan belajar secara gradual sejalan dengan perkembangan semester
d.   Menvariasikan cara Anda mengajar (role playing, debates, brainstorming, discussion, demonstrations, case studies, audiovisual presentations, guest speakers, atau small group work)
6.    Mengurangi penekanan ke nilai
a.    Memberikan penekanan pada pemahaman dan pembelajaran dibandingkan nilai
b.    Menghindari penggunaan nilai sebagai ancaman
c.    Merancang test yang mendorong siswa ke jenis pembelajaran yang Anda ingin dicapai oleh siswa. Jika ingin siswa belajar menghapal maka berikanlah soal hapalan. Namun, jika ingin siswa belajar menganalisis dan mengevaluasi, berikanlah soal yang mengarah ke sana.
7.      Memotivasi siswa dengan menanggapi hasil kerja mereka
a.    Memberikan umpan balik segera pada siswa
b.    Memberikan penghargaan atas kesuksesan yang diraih
c.    Menginformasikan kesuksesan kerja yang diraih teman mereka
d.   Memberikan feedback negatif secara spesifik. Identifikasi kelemahan siswa terkait pada kinerjanya saat pengerjaan tugas, bukan pada siswa secara personal.
e.    Menghindari komentar yang merendahkan diri siswa sehingga membuat mereka merasa tidak cakap.
f.     Memberikan kesempatan bagi siswa untuk sukses dengan cara menugaskan hal yang tidak terlalu mudah maupun terlalu sulit.
g.    Menghindari memberikan jawaban langsung pada pekerjaan rumah siswa.
h.    Berikan kesempatan pada siswa untuk berjuang menemukan jawaban
i.      Membantu siswa merasa bahwa mereka adalah anggota yang berharga dalam komunitas belajarnya
8.    Memotivasi siswa untuk membaca
a.    Menugaskan siswa membaca materi bacaan setidaknya dua sesi sebelum dilakukan diskusi
b.    Menugaskan siswa membuat pertanyaan dari bahan bacaan. sebagai reward, guru dapat mempertimbangkan pertanyaan siswa sebagai bahan ujian.
c.    Menugaskan siswa untuk menuliskan beberapa kalimat yang dapat meringkas hasil bacaannya
d.   Memberikan pertanyaan sederhana namun mendalam tentang bacaan tersebut. Sebagai contoh, Apakah kamu bisa memberikan satu atau dua poin dari bahan bacaan yang kamu anggap penting? atau Menurut kamu sub bab apa yang perlu kita review ulang dan diskusikan di kelas?
e.    Mengadakan sesi membaca bersama di kelas secara bergantian
f.     Menyiapkan ujian untuk bahan yang tidak sempat didiskusikan

B.     Motivasi untuk meraih sesuatu
Mendeskripsikan stategi untuk meningkatkan motivasi dua jenis murid yang susah didekati dan berprestasi rendah ini;
1.    Murid yang tidak bersemangat : murid berprestasi rendah dengan kemampuan rendah yang kesulitan untuk mengikuti pelajaran dan punya ekspektasi prestasi yang rendah,murid dengan sindrom kegagalan,dan murid yang terobsesi untuk melindungi harga dirinya dengan menghindari kegagalan.
2.    Murid berprestasi rendah dengan ekspektasi kesuksesan yang rendah ; murid jenis ini perlu terus menerus diyakinkan bahwa mereka bisa mencapai tujuan dan menghadapi tantangan yang telah anda tentukan untuk mereka dan anda perlu membantu mereka untuk mencapai sukses.
3.    Murid dengan sindrom kegagalan ; sindrom kegagalan adalah murid memiliki ekspektasi rendah untuk meraih kesuksesan dan menyerah saat menghadapi kesulitan awal.
4.    Murid yang termotivasi untuk melindungi Harga dirinya dengan menghindari kegagalan.
C.     Motivasi, hubungan, dan konteks Sosiokultural
1.    Motif sosial adalah kebutuhan dan keinginan yang dikenal melalui pengalaman dengan dunia sosial. misalnya kebutuhan sosial murid direfleksikan dalam keinginan mereka untuk popular dimata teman sebaya dan kebutuhan punya satu kawan akrab atau lebih, dan keinginan untuk menarik di mata orang yang mereka sukai.
2.    Hubungan Sosial : Anak biasanya berinteraksi dengan orang tua, teman sebaya, kawan, guru dan mentor, dan orang lain. Orang-orang yang berada di sekitarnyalah yang akan memberikan motivasi ekstrinsik kepadanya. Hubungan sosial anak dengan orang lain juga mempengaruhi kognitif dan motivasi anak, yang akan menentukan prestasi yang anak capai.
3.    Konteks Sosiokultural : Konteks sosiokultural dilatar belakangi oleh status sosioekonomi, etnis, dan gender yang kemudian mempengaruhi motivasi dan prestasi.

D.    Murid berprestasi rendah dan sulit didekati
1.      Murid yang Tidak Bersemangat, Murid jenis ini mencakup murid berprestasi rendah dengan kemampuan rendah yang kesulitan untuk mengikuti pelajaran dan punya ekspektasi prestasi yang rendah, murid dengan sindrom kegagalan, murid yang terobsesi untuk melindungi harga dirinya dengan menghindari kegagalan.
2.      Murid yang Tidak Tertarik, motivasi paling sulit adalah murid yang apatis, tidak tertarik belajar, atau menjauhkan diri dari pembelajaran sekolah. Menurut mereka berprestasi adalah hal yang tidak penting. Untuk memperbaiki sikap mereka yang seperti ini, kita sebaiknya melakukan pendekatan personal kepada mereka secara terus-menerus untuk mensosialisasikan kembali sikap mereka agar mereka tertarik untuk belajar dan berprestasi.



















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
motivasi adalah suatu dorongan keinginan pada diri seseorang untuk menjadi individu yang lebih baik. Lebih lanjut dikatakan bahwa motivasi yang ada pada diri seseorang akan mewujudkan sesuatu perilaku yang di arahkan pada tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan. Motivasi berfungsi untuk sebagai pendorong untuk berbuat sesuatu disetiap aktifitas yang dilakukan, penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin dicapai, menyeleksi perbuatan, pendorong usaha untuk mencapai prestasi. Motivasi dibagi menjadi dua jenis yaitu motivasi positif, artinya melalui pemberian hadiah bagi yang berprestasi, diharapkan mereka akan dapat lebih berprestasi dan motivasi negatif yaitu dengan memberi  hukuman bagi yang bersalah, tentunya agar mereka tidak mengulangi kesalahan. Pemberian hukuman, memang  efektif untuk mencegah  kesalahan. Namun, sikap untuk tidak berbuat salah, tidak otomatis meningkatkan gairah bekerja atau dapat  meningkatkan motivasi untuk menjadi lebih baik.  Karena itu, umumnya kedua jenis motivasi ini digunakan dalam porsi dan waktu yang tepat. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman diri.

B.     Saran
Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan, metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang adalah diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Fatimah, E. 2010. Psikologi Perkembangan (perkembangan peserta didik). Bandung: CV Pustaka Setia.

Arya. 2010. Perkembangan kognitif pada anak.
Wiriana, 2008. Perkembangan kognitif pada anak.

Budiman Nandang, 2006. Memahami perkembangan anak usia Sekolah Dasar : jakarta .Erlangga
















0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Website templateswww.seodesign.usFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver