Tahun Kurikulum
|
Nomenklatur Pendidikan
IPS
|
Diskripsi Lingkup
Materi dan Karakteristik Pendidikan IPS
|
Keunggulan dan
Kelemahan
|
|
1964
|
Pendidikan
Kemasyaratan
|
Ruang Lingkup :
1.
Ilmu
bumi
2.
Sejarah
3.
Pengetahuan
kewarganegaraan
Karakteristik :
1.
yang menjadi karakteritik dari kurikulum ini
pembelajaran di pusatkan pada program pancawardhana yaitu pengembangan moral,
kecerdasan, emosional, kerigelan dan jasmani.
|
Keunggulan :
1.
bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat
mendapat pengetahuan akademik untuk
pembekalan pada jenjang SD,sehingga pembelajaran di pusatkan pada program
pancawardhana.
2.
pengembangan moral, kecerdasan,emosional
/artistic,keprigelan, dan jasmani. perubahan struktur kurikulum pendidikan
dari pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan
kecakapan khusus. Kurikulum 1964 merupakan perwujudan dari perubahan
orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
3.
Ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia
pancasila sejati,kuat dan sehat jasmani,mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan jasmani,moral,budi pekerti dan keyakinan beragama
Kelemahan :
1.
masih sentralistik (system masih diatur oleh
pusat/pemerintah) jadi tiap satuan pendidkan tidak dapat mengatur system
pendidikannya secara mandiri. jumlah pelajarannya 9
2.
muatan materi pelajaran bersifat teoritis,tak
mengaitkan dengan permasalahan factual di lapangan.
3.
titik beratnya pada materi apa saja yang tepat di
berikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan.
|
|
1968
|
SDA
|
Ruang Lingkup :
1.
Ilmu
bumi
2.
Sejarah
3.
Pendidikan
Kemasyarakatan
Karakteristik :
1.
Pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat
mendapatkan pengetahuan akademik untuk pembekalan jenjang SD.
2.
pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk
manusia pancasila sejati,kuat dan sehat jasmani mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan jasmani,moral,budi pekerti dan keyakinan beragama.
3.
pembentukan manusia pancasila yang sejati
|
Keunggulan :
1.
pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi
kecerdasan dan keterampilan serta
mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
Kelemahan :
1.
hanya memuat pada mata pelajaran pokok saja.
2.
muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tidak
mengaitkan dengan permasalahan factual di lapangan
|
|
1975
|
Ilmu Pengatahuan
Sosial (IPS)
|
Ruang Lingkup :
1.
Pengetahuan
Sosial
2.
Sejarah
(PMP terpisah dari IPS)
Karakteristik
:
1.
Kurikulum ini menekankan pada tujuan pembelajaran
yang efektif
2.
kurikulum ini dikenal dengan istilah “satuan
belajar”yaitu rencana peljaran setiap satuan bahasan.
|
Keunggulan :
1.
menekankan pada pendidikan yang lebih afektif dan
lebih efisien dalam hal daya dan waktu
2.
menganut system yang senantiasa yang mengarah
kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam
bentuk tingkah laku siswa.
Kelemahan :
1.
guru dibuat sibuk menulis rincian apa yang akan
dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran
|
|
1984
|
SDA
|
Ruang Lingkup :
1.
Disusun
secara terintegrasi dari beberapa Ilmu Sosial
Karakteristik
:
1.
kurikulum ini juga sering disebut dengan
“kurikulum 1975 yang disempurnakan”.
2.
Model pembelajaran dengan cara posisi siswa ditempatkan
sebagai subjek belajar, dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan
hingga melaporkan, metode pembelajaran ini disebut dengan CBSA(cara siswa
belajar aktif)
|
Keunggulan :
1.
pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual dan
emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal
baik dalam kognitif, afektif,maupun psikomotor
Kelemahan :
1.
posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar
2.
banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA yang
terlihat adalah suasana gaduh lantaran siswa berdiskusi, disana sini ada
tempelan gambaran dan yang menyolok guru tak lagi mengajar model berceramah
|
|
1994
|
SDA
|
Ruang Lingkup :
1. Penyempurnaan dari kurikulum 1984
Karakteristik :
1.
Pembagian tahapan belajar disekolah dengan system
caturwulan
2.
pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi
pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi)
3.
kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang
memberlakukan satu system kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia.
kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat
mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan
masyrakat sekitar.
4.
dalam pelaksanaan kegiatan,guru hendaknya memilih
dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa akti dalam belajar,baik secara
mental,fisik,dan sosial. dalam mengaktifkan siswa guru dapat memberikan
bentuk soal yang mengarah kepada jawaban
konvergen,dirvergen(terbuka,dimungkinkan lebih dari satu jawaban) dan
penyelidikan.
5.
dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya
disesuaikan dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan berpikir siswa,sehingga
diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada
pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan pada keterampilan
menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
6.
pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang
abstrak,dari hal yang mudah ke hal yang sulit dan dari hal yang sederhana ke
hal yang kompleks.
7.
pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit
perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman.
|
Keunggulan :
1.
Penggunaaan strategi yang melibatkan siswa aktif
dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial
2.
pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang
abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit, dari hal yang sederhana ke
hal yang komplek
Kelemahan :
1.
aspek yang dikedepankan dalam kurikulum 1994
terlalu padat
2.
konsep pengajaran satu arah dari guru ke murid
3.
beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya
mata pelajaran dan banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran
4.
materi pelajaran yang dianggap terlalu sukar
karena kurang relevan dengn tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang
bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari hari
5.
pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit
perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman
|
|
2004
|
Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial (PKPS)
|
Ruang Lingkup :
1. IPS dan PKn diintegrasikan menjadi satu bidang pengajaran
di Sekolah Dasar
Karakteristik:
1.
Kurikulum ini lebih dikenal dengan kurikulum
berbasis kompetensi(KBK)
2.
Kurikulum ini di pahami sebagai seperangakat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
tujuan pendidikan tertentu.
|
Keunggulan :
1.
dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah
antara guru dan siswa
2.
pembelajaran berpusat pada siswa
3.
penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi.
4.
sumber belajar yang bervariasi
Kelemahan :
1.
kurangnya sumber manusia yang potensial dalam
menjabarkan KBK dengan kata lain masih rendah nya kualitas seorang guru
karena dalam KBK seorang guru dituntut untuk lenih kreatif dalam menjalankan
pendidikan
|
|
2006
|
IPS Terpadu
|
Ruang Lingkup :
1. Manusia, tempat,
dan lingkungan
2. Keberlanjutan dan perubahan
3. Sistem Sosial dan budaya
Karakteristik :
1.
Kurikulum ini lebih di kenal dengan kurikulum
tingkat satuan pendidikan(KTSP)
2.
Perbedaan yang paling menonjol antara kurikulum
2004 dengan 2006 yaitu guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan
pembelajaran sesuai dengan limgkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah
berada.
3.
hal ini disebabkan dengan kerangka
dasar(KD).standar kompetensi kelulusan (SKL), standar kompetensi dan
kompetensi dasar(SKKD).
4.
Setiap mata pelajaran untuk satuan pendidikan
telah di tetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional
|
Keunggulan :
1.
dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah
antar guru dan siswa
2.
pembelajaran berpusat pada siswa.
3.
penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi
4.
sumber belajar yang bervariasi
5.
seorang guru benar benar digerakkan menjadi
manusia yang profeional yang menuntu kekreatifitasan.
Kelemahan :
1.
minimnya sosialisasi dan kesiapan sarana dan
prasarana pendukung pendidikan dan terutama sekali kesiapan guru dan sekolah
untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum sendiri.
2.
Masih dilaksanakannya UAN sebagai tolak ukur
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai kurikulum yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing masing satuan pendidikan diharuskan dapat memenuhi standart
nasional pendidikan, walaupun dikembangkan sendiri oleh masing masing
sekolah, sesuai dengan karakteristik,dan kebutuhan sekolah namun harus
mengacu pada standar isi yang dikeluarkan BSNP.
3.
Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan
KTSP pada
kebanyakan satuan pendidikan yang ada.
4.
Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana
pendukung sebagai
kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
5.
Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara
komprehensif
baik konsepnya, penyusunannya maupun prakteknya di lapangan
6.
Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan
jam pelajaran
akan berdampak berkurang pendapatan para guru. |
|
2013
|
IPS (Ilmu Pengatahuan
Sosial)
|
Ruang Lingkup :
1.
Keruangan dan konektivitas antar ruang
dan waktu
2.
Perubahan masyarakat indonesia pada
zaman praksara, zaman hindu-buddha dan zaman islam, zaman penjajahan dan
tumbuhnya semangat kebangsaan, masa pergerakan kemerdekaan sampai dengan awal
reformasi
3.
Jenis dan fungsi kelembagaan sosial,
budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat
4.
Interaksi manusia dengan lingkungan
alam, sosial, budaya dan ekonomi
Karakteristik :
1.
Kurikulum 2013 lebih menekankan kepada akfektif
peserta didik itu sendiri
2.
materi mata pelajaran yang berkaitan dengan norma
atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan dan dikaitkan
denagn konteks kehidupan sehari-hari.
3.
Dalam kurikulum 2013 mata peljaran sejrah
dimasukkan dalam pengelompokka mata peljaran wajib dan sekaligus peminatan.
4.
kurikulum 2013 ini,pendidik diharapkan lebih
mengembangkan aspek afektifnya, yang dapat menunjang kedua aspek lainnya,
yaitu kognitif dan psikomotor.
|
Keunggulan :
1. Siswa lebih dituntut untuk aktif,
kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di
sekolah.
2. Adanya penilaian dari semua aspek.
Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi
juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain.
3. Munculnya pendidikan karakter dan
pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program
studi.
4. Adanya kompetensi yang sesuai
dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
5. Kompetensi yang dimaksud
menggambarkan secara holistic domain sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.
6. Banyak kompetensi yang dibutuhkan
sesuai perkembangan seperti pendidikan karakter, metodologi pembelajaran
aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan.
7. Hal yang paling menarik dari
kurikulum 2013 ini adalah sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan
sosial. Hal ini mulai dari perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal,
nasional, maupun global.
8. Standar penilaian mengarahkan
kepada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap, ketrampilan dan
pengetahuan secara proporsional.
9. Mengharuskan adanya remediasi
secara berkala.
10. Sifat pembelajaran sangat kontekstual.
11. Meningkatkan motivasi mengajar
dengan meningkatkan kompetensi profesi, pedagogi, sosial dan personal.
12. Ada rambu-rambu yang jelas bagi
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (buku induk)
13. Guru berperan sebagai fasilitator
14. Diharapkan kreatifitas guru akan
semakin meningkat
15. Efisiensi dalam manajemen sekolah
contohnya dalam pengadaan buku, dimana buku sudah disiapkan dari pusat
16. Sekolah dapat memperoleh
pendampingan dari pusat dan memperoleh koordinasi dan supervise dari daerah
17. Pembelajaran berpusat pada siswa
dan kontekstual dengan metode pembelajaran yang lebih bervariasi
18. Penilaian meliputi aspek kognitif,
afektif, psikomotorik sesuai proporsi
19. Ekstrakurikuler wajib Pramuka
meningkatkan karakter siswa terutama dalam kedisiplinan, kerjasama, saling
menghargai, cinta tanah air dan lain-lain.
Kelemahan
:
1. Guru banyak salah kaprah, karena
beranggapan dengan kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada
siswa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada penjelasan
dari guru.
2. Banyak sekali guru-guru yang belum
siap secara mental dengan kurikulum 2013 ini, karena kurikulum ini menuntut
guru lebih kreatif, pada kenyataannya sangat sedikit para guru yang seperti
itu, sehingga membutuhkan waktu yang panjang agar bisa membuka cakrawala
berfikir guru, dan salah satunya dengan pelatihan-pelatihan dan pendidikan
agar merubah paradigm guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang dapat
memotivasi siswa agar kreatif.
3. Kurangnya pemahaman guru dengan
konsep pendekatan scientific
4. Kurangnya ketrampilan guru
merancang RPP
5. Guru tidak banyak yang menguasai
penilaian autentik
6. Tugas menganalisis SKL, KI, KD
buku siswa dan buku guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan banyaknya
guru yang hanya menjadi plagiat dalam kasus ini.
7. Tidak pernahnya guru dilibatkan
langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013, karena pemerintah
cenderung melihat guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama.
8. Tidak adanya keseimbangan antara
orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013 karena UN masih
menjadi factor penghambat.
9. Terlalu banyak materi yang harus
dikuasai siswa sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan baik,
belum lagi persoalan guru yang kurang berdedikasi terhadap mata pelajaran
yang dia ampu.
10. Beban belajar siswa dan guru
terlalu berat, sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama.
11. Timbulnya kecemasan khususnya guru
mata pelajaran yang dihapus yaitu KPPI, IPA dan Kewirausahaan dan terancam
sertifikasiya dicabut.
12. Sebagian besar guru masih terbiasa
menggunakan cara konvensional
13. Penguasaan teknologi dan informasi
untuk pembelajaran masih terbatas.
14. Guru tidak tiap dengan perubahan
15. Kurangnya kekmampaun guru dalam
proses penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara holistic.
16. Kreatifitas dalam pengembangan
silabus berkurang
17. Otonomi sekolah dalam pengembangan
kurikulum berkurang
18. Sekolah tidak mandiri dalam
menyikapi kurikulum
19. Tingkat keaktifan siswa belum
merata
20. KBM umumnya saat ini mash
konvensional
21. Belum semua guru memahami sistem
penilaian sikap dan ketrampilan.
22. Menambah beban kerja guru.
23. Citra sekolah dan guru akan
menurun jika tidak berhasil menjalankan kurikulum 2013
|
Pahlawan Ku Ki Hajar Dewantara
-
*Ki Hajar Dewantara*
Ki Hajar Dewantara - Pahlawan Indonesia. Tokoh berikut ini dikenal sebagai
pelopor pendidikan untuk masyarakat pribumi di Indonesia...
8 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar