Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Kamis, 13 Oktober 2016

Orasi dan Literasi



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat aspek kemampuan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dua kemampuan pertama merupakan kemampuan berbahasa yang tercakup dalam kemampuan orasi (oracy). Sedangkan dua kemampuan kedua merupakan kemampuan yang tercakup dalam kemampuan literasi (literacy). Kemampuan orasi meupakan kemampuan yang berkaitan dengan bahasa lisan, sedangkan kemampuan literasi berkaitan dengan bahasa tulis.
Kemampuan menyimak (orasi) dan kemampuan membaca (literasi) merupakan dua kemampuan berbahasa yang termasuk ke dalam kemampuan reseptif. Sedangkan kemampuan berbicara (orasi) dan kemampuan menulis (literasi) merupakan dua kemampuan yang termasuk ke dalam kemampuan berbahasa ekspresif. Keempat kemampuan di atas harus merupakan kompetensi berbahasa yang harus dikuasai siswa. Dengan demikian, perlu diupayakan pembelajarannya secara tepat dengan strategi pembelajaran.
B.     Rumusan Masalah
1.    Jelaskan konsep orasi dan literasi ?
2.    Jelaskan perbandingan orasi dan literasi ?
3.    Bagaimana proses orasi dan literasi ?
C.    Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui konsep orasi dan literasi
2.    Untuk mengetahui perbandingan orasi dan literasi
3.    Untuk mengetahui proses orasi dan literasi.
D.    Manfaat Penulisan

1.    Untuk menambah wawasan mengenai konsep orasi dan literasi
2.    Untuk menambah wawasan mengenai perbandingan orasi dan literasi
3.    Untuk menambah wawasan mengenai proses orasi dan literasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Konsep Orasi dan Literasi.
Darma adalah seorang anak yang hidup di kota besar, Jakarta. Ia dituntut oleh orang tuanya untuk memiliki kemampuan berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing (Inggris). Mereka merasa keterampilan ini adalah kunci bagi hidup bahagia di kota besar.
Surya tinggal di daerah pegunungan dengan keluarganya. Tidak seorang pun dari keluarganya yang bisa baca-tulis, karena tidak ada alasan mereka untuk hal tersebut. Tujuan utama mereka adalah untuk bertahan pada iklim dan kondisi yang keras dan untuk saling berhubungan dengan keluarga, teman, tetangga, dan pengunjung. Mereka sebatas membutuhkan kemampuan mendengarkan dan berbicara.
Dua ilustrasi di atas memberikan gambaran kepada kita bahwa literasi dipengaruhi oleh budaya di mana kita tinggal. Berdasarkan kedua ilustrasi di atas juga dapat ditarik kesimpulan bahwa yang membedakan satu golongan masyarakat dengan masyarakat lainnya dapat dilihat dari pola berpikir dan kemampuan berpikir logis mereka. Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam berkomunikasi.
Di beberapa masyarakat, seni adalah satu bentuk komunikasi yang lebih dipentingkan sebagaimana halnya menari dan kegiatan seni lainnya. Mereka menggunakan semua pola berpikirnya untuk kegiatan tersebut. Namun, kita harus memahami bahwa sistem komunikasi lainnya yang lebih dominan di masyarakat, adalah bahasa (Harste, 1989 dalam Ellis, 1989).
Dengan demikian, bahasa merupakan sarana komunikasi yang paling utama dalam kehidupan manusia, baik dalam komunikasi lisan maupun komunikasi tulis. Hal ini pula yang mendasari bahwa pembelajaran bahasa dengan empat aspek kemampuan mencakup menyimak, berbicara, membaca dan menulis harus dikembangkan.
Kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa pembelajaran bahasa mencakup empat aspek kemampuan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak dan berbicara merupakan kemampuan berbahasa yang termasuk kedalam kemampuan orasi, sedangkan membaca dan menulis termasuk kedalam kemampuan literasi. Lalu apakah orasi dan literasi itu? Orasi adalah kemampuan berbahasa yang behubungan dengan lisan. Sedangkan literasi merupakan kemampuan berbahasa yang berhubungan dengan tulisan.
Kemampuan menyimak (orasi) dan kemampuan membaca (literasi) disebut kemampuan reseptif yaitu menerima pesan sedangkan kemampuan berbicara (orasi) dan kemampuan menulis (literasi) disebut kemampuan ekspresif yaitu menghasilkan pesan. Kemampuan berbahasa baik itu menyimak, berbicara, membaca, maupun menulis dilandasi oleh aspek berpikir. Teori Piaget mengemukakan bahwa, berpikir diperoleh terlebih dahulu lalu kemudian kemampuan berbahasa.
B.     Perbandingan Orasi dan Literasi
Bahasa lisan atau orasi mengacu pada proses dari aspek berbicara dan mendengarkan. Bahasa tulis atau literasi, dengan definisi yang paling umum, mengacu pada proses dari aspek membaca dan menulis. Perbandingan antara orasi dan literasi dikemukakan beberapa ahli sebagaimana terlihat dalam tabel berikut (Chape, 1985; Nickercon, 1981; Smith, 1984, Ellis, 1998).
Orasi
Literasi
Sifatnya hampir universal, individual, normal.
Jauh dari universal dan sering kurang dikembangkan dengan baik

Diperoleh tanpa banyak pelatihan formal, sepanjang kehidupan seseorang

Diperoleh melalui pembelajaran dan usaha keras, diperoleh setelah penguasaan bahasa lisan

Secara khas melibatkan kontak langsung, bersemuka (face to face)

Pengiriman pesan kepada penerima melalui pemindahan yang leluasa dalam bentuk tertulis, tidak bersemuka

Sering melanggar aturan tata bahasa yang sifatnya formal

Menuntut ketaatan aturan kebahasaan

Diproduksi dalam periode waktu yang cepat

Diproduksi dalam periode waktu yang lambat

Kemungkinan lebih cepat dilupakan, tetapi dapat juga bertahan lebih lama bergantung pada reaksi emosional dari penyimak

Bisa bertahan lebih lama (melalui penerbitan), dapat diubah-ubah sebelum disampaikan kepada pembaca

Dipercaya untuk mengakui kekurangan / kesalahan dalam kaitannya dengan susunan penyampaian lisan

Dipercaya untuk mencerminkan pengetahuan, ketepatan pribadi, keercayaan, dan sikap

Bertujuan untuk melakukan perubahan secara cepat terutama berkaitan dengan mode, arah pembicaraan, dan lain-lain

Bertujuan untuk mempertahanan yang lebih tradisional dan menghindari mode yang tidak formal

Menyiratkan kesanggupan untuk memproduksi kata-kata lebih sedikit

Menyiratkan ksanggupan untuk memprodksi kata-kata yang lebih banyak

Bertujuan menghubungkan gagasan bersama secara bebas

Bertujuan menghubungkan gagasan bersama dalam suatu struktur yang kompleks





C.    Proses Orasi dan Literasi
Peristiwa literasi merupakan situasi proses interpretatif. Penggunaan definisi ini didasarkan pada ilustrasi bahwa bila seorang anak menyalin sebuah puisi dari papan tulis ke dalam buku tulisnya, maka dalam hal ini tidak terjadi adanya peristiwa literasi. Mengapa? Ada dua pertimbangan, pertama, tidak ada interaksi sosial dan kedua, menyalin bukanlah proses menafsirkan karena anak tidak mengolah pesan dalam puisi tersebut. Peristiwa literasi ditandai dengan adanya (a) interaksi sosial yang memusat pada satu bagian tulisan dan (b) adanya keterlibatan dalam proses intepretatif. Berikut beberapa contoh peristiwa literasi.
Seorang anak begitu menikmati kata-kata dan bermain bunyi pada saat dia melafalkan syair sebuah lagu dengan irama yang indah. Secara tidak langsung dia sudah memperoleh kesadaran fonlogi dan pelajaan membaca-menulis. Wilce (1985) mengemukakan bahwa (a) kesadaran fonologi merupakan prasyarat untuk literat terhadap teks tertulis (ceetakan), (b) kesadaran fonologi memudahkan literat terhadap teks tertulis (cetakan), dan (c) kesadaran fonologi dan literasi terkait dalam hubungan konsidental.
Contoh peristiwa literasi yang kedua yaitu peristiwa literasi yang melibatkan gambar. Seorang anak menulis surat kepada neneknya. Dia menceritakan tentang boneka pemberian neneknya yang sangat dia sukai. Dia juga bercerita tentang ayahnya yang sedang sakit. Anak tersebut melengngkapi suratnya dengan gambar ayahnya yang sedang sakit. Dalam surat tersebut tampak adanya peristiwa literasi, ada peristiwa sosial yang memusat pada sebuah tulisan dan interpretasi isi tulisan dalam bentuk gambar dan tulisan kata-kata.
Contoh peristiwa literasi ketiga berkaitan dengan buku bacaan cerita. Seorang anak sudah sering mendengar cerita “Anak Bebek Yang Buruk Rupa” yang diceritakan ibu dan kakaknya sebelum dia tidur. Sekarang, anak tersebut sedang memperdengarkan isi cerita yang sama kepada ibunya dengan cara membaca buku cerita tersebut. Dari ketiga contoh di atas dapat disimpulkan bahwa peristiwa literasi mengacu pada adanya interaksi peristiwa sosial dan adanya proses interpretatif .
Berdasarkan ilustrasi ketiga contoh di atas, tergambarkan bahwa suatu bentuk penggalan tulisan merupakan inti dari penafsiran dan interaksi sosial. Ketiga contoh peristiwa literasi di atas juga menggambarkan adanya proses literasi. Proses literasi mengandung empat ciri universal sebagai berikut.
1.    Tujuan tekstual, ada pesan komunikasi tertulis yang sesuai dengan tujuannya.
2.    Kesepakatan, makna dari pesan ditafsirkan anak sesuai dengan yang dimaksudkan.
3.    Penggunaan bahasa yang bagus (seperti pada sebuah syair); untuk mengklarifikasi pesan sehingga anak harus menggunakan kemampuan bahasanhya.
4.    Resiko yang diambil, anak menerima tantangan baru dalam berbahasa.
Corak peristiwa dan proses literasi ini mengarah pada kenyataan yang harus dipertimbangkan. Mengapa anak-anak yang mempunyai kemampuan untuk menjadi terpelajar menjadi tidak terpelajar, terutama karena mereka tidak mahir dalam literasi khususnya literasi teks tertulis (cetakan). Dalam hal ini anak-anak yang telah memiliki  literasi (literat) lebih memilih menjadi aliterat. Ogbu (1980) mengemukakan bahwa literasi bukanlah alasan untuk keluar dari masalah kehidupan melainkan merupakan hasil. Maksudnya bahwa ketika anak sangat kekurangan pajanan peristiwa literasi, bagamanapun mungkin peristiwa literasi itu menjadi sederhana atau kurang, sehingga perkembangan bahasa mereka juga menjadi terhambat. Dengan demikian, dalam pembelajaran bahasa guru harus menyediakan banyak pajanan bahasa, peristiwa dan proses literasi.


























BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Kemampuan berbahasa terdiri atas kemampuan berbahasa lisan dan kemampuan berbahasa tulis. Kemampuan berbahasa lisan yang disebut juga dengan kemampuan orasi terdiri atas kemampuan menyimak dan berbicara. Sedangkan kemampuan berbahasa tulis yang disebut juga kemampuan literasi, terdiri atas kemampuan membaca dan menulis.
Literasi anak yang harus dikembangkan mencakup literasi visual, literasi lisan, dan literasi cetakan atau teks tertulis. Kemampuan literasi ini dikembangkan dalam berbagai bentuk peristiwa literasi dengan proses literasi yang didukung oleh beragam pajanan bahasa dan persitiwa literasi.
Sebagai suatu kemampuan (ability), kiat berbahasa terdiri atas kemampuan (1) berpikir, (2) menyimak, (3) berbicara, (4) membaca, dan (5) menulis.Berpikir merupakan elemen dasar dalam semua kegiatan berbahasa. Berpikir memiliki posisi yang sangat penting sebagai strategi dalam proses berbahasa, baik reseptif maupun ekspresif, yang pada prosesnya diperlukan unit dasar kognisi serta mekanismenya.
Dalam komunikasi yang dilakukan manusia, bahasa mempunyai fungsi penting. Sehubungan dengan fungsi ini, terdapat tujuh fungsi bahasa terutama dalam kaitannya sebagai fungsi komunikatif. Ketujuh fungsi tersebut adalah fungsi instrumental, fungsi regulasi, fungsi interaksional, fungsi personal, fungsi heuristik, fungsi imajinatif, dan fungsi informasional atau representasional.

B.     Saran

Penulis menyadari jika makalah ini jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan, metodologi penulisan dan pemilahan kata serta cakupan masalah yang masih kurang adalah diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: PT.Refika Aditama.
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ahmad Febriansyah. 2012. Orasi dan Literasi dalam Pengajaran Bahasa. [online]. Tersedia di: ahmad-febriansyah.blogspot.com
Yuli Setyningrum. 2013. Orasi dan Literasi. [online]. Tersedia di: yulisetyaningrum.blogspot.com















0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Website templateswww.seodesign.usFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver